Testimoni Staf SABDA tentang PA: Ditetapkan untuk Menghasilkan Buah
Apa definisi dari menjadi murid Kristus? Pertanyaan ini seharusnya menjadi pergumulan yang dibarengi dengan usaha serius kita yang mengaku sebagai pengikut Kristus. Mengetahui keberadaan Kristus berbeda dengan mengenal Kristus, dan tentu berbeda pula dengan menjadi murid Kristus. Ada begitu banyak usaha, harga, serta risiko untuk menjadi murid-Nya, yang berarti tidak hanya sekadar mengagumi dan mengakui kebenaran ajaran-Nya. Dunia tidak membutuhkan orang-orang yang bermoral dan berbuat baik semata, tetapi juga orang-orang yang memiliki pengenalan akan Kristus sebagai Juru Selamat dan kehidupan yang mengarah pada-Nya. Dengan tujuan untuk semakin menggumuli kehidupan sebagai murid, staf YLSA melakukan PA dengan bahan dari buku berjudul sama seperti judul blog di atas karya Michael Densmoor.
Sejak Januari 2018, melalui satu renungan yang didasari dengan satu ayat serta satu bagian bacaan, kami melakukan PA kelompok setiap hari. Meski masing-masing dari kami tidak memiliki bukunya, tetapi berkat kemudahan teknologi, setiap staf dapat mendapatkan bahan PA setiap hari melalui grup yang menggunakan aplikasi Telegram. Berkenaan dengan pengerjaan AYT, alokasi waktu untuk melakukan PA dengan bahan ini adalah kurang dari satu jam. Dengan keterbatasan tersebut, waktu untuk mempelajari firman Tuhan secara lebih mendalam tentu tidak bisa dilakukan. Kami hanya bisa mendiskusikan secara singkat apa yang kami dapat dari firman dan teks renungan, kemudian diskusi ditutup dengan doa. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan mengingat bahan dari buku ini sangat kaya untuk dikupas dan dibahas isinya secara lebih mendalam, terlebih karena topik pemuridan adalah topik yang sangat jarang kami dapat dari gereja. Sebagai catatan, karena materi dari renungan ini adalah materi yang cukup berat dan memerlukan waktu untuk bisa mengendap, maka ber-PA dengan bahan ini mungkin akan lebih baik dilakukan oleh orang-orang Kristen yang sudah cukup dewasa iman dan pemahamannya.
Secara pribadi, banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan melalui PA dengan bahan renungan Ditetapkan untuk Menghasilkan Buah ini. Pertama, tentu saja saya diajar tentang bagaimana hidup sebagai murid agar dapat menjadi murid yang memuridkan. Kedua, ber-PA dengan menggunakan bahan ini mengajarkan banyak hal kepada saya mengenai kerendahan hati. Tanpa kerendahan hati, saya tidak akan mampu untuk mengenal, melayani, dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Tanpa kerendahan hati, saya hanya akan hidup bagi diri dan tujuan-tujuan saya sendiri. Karena itu, untuk menjadi murid, saya harus selalu belajar untuk menundukkan diri dan mengikuti Dia setiap hari. Selamat ber-PA dan menjadi murid. Tuhan Yesus memberkati.