Skip to main content

Pendalaman Alkitab dengan Video "The Meaning of Christmas"

Pada Desember 2017 lalu, seluruh staf YLSA ber-PA dengan bahan video khotbah yang berjudul The Meaning of Christmas. Materi video tersebut disampaikan oleh Timothy Keller dan membahas makna Natal bagi segenap orang percaya. PA ini kami selenggarakan untuk menyambut momen Natal pada 22 Desember 2017 lalu, dan diselenggarakan dalam satu kali pertemuan. PA ini kami lakukan dengan terlebih dahulu menyimak video The Meaning of Christmas dalam kelompok besar. Selanjutnya, tiap peserta PA melakukan perenungan selama 10 menit atas isi materi video ini, kemudian menyampaikan hasil pembelajaran masing-masing dalam kelompok besar. Secara umum, ada empat makna Natal yang kami dapatkan dari video tersebut, yaitu:

1.

Keselamatan oleh Anugerah
Alkitab mengatakan, "Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Artinya, Yesus -- Sang Firman yang berinkarnasi menjadi manusia -- bukan sekadar memberi kehidupan atau memiliki kehidupan, melainkan Dialah kehidupan itu sendiri. Banyak orang, termasuk orang Kristen, mengatakan bahwa doktrin tidak penting, yang penting dalam kehidupan adalah berbuat baik. Namun, sesungguhnya, pernyataan itu pun sudah merupakan doktrin, yakni doktrin keselamatan melalui perbuatan -- bukan anugerah. Memercayai keyakinan semacam ini akan membuat orang hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian karena merasa kebaikannya tidak pernah cukup, atau sebaliknya, hidup dalam kesombongan dan kemegahan diri apabila merasa telah mencapai standar kebenaran. Natal -- yakni inkarnasi Firman menjadi manusia -- membuktikan bahwa kita diselamatkan oleh anugerah. Hal itu sepenuhnya murni perbuatan Allah, dan bukan kebenaran manusia. Dengan memercayai Firman Kehidupan ini, kita telah menerima keselamatan.

2.

Persekutuan dengan Allah
Natal merupakan kisah nyata kedatangan Sang Pencipta ke dalam dunia ciptaan-Nya sebagai manusia. Ia telah melintasi perbedaan dimensi yang sedemikian besar untuk dapat tinggal di antara manusia supaya kita dapat melihat-Nya secara nyata dan berinteraksi dengan-Nya. Inkarnasi dilakukan Allah agar relasi personal menjadi mungkin bagi manusia. Allah adalah Pribadi. Oleh sebab itu, kita dapat memiliki persekutuan yang intim dengan-Nya sebagaimana layaknya dengan seorang pribadi. Sebagai refleksi sekaligus aplikasi, setelah memahami betapa besar pengorbanan Allah untuk dapat berelasi secara karib dengan kita, kita pun harus melakukan apa pun yang perlu untuk senantiasa dekat pada-Nya. Kita harus memprioritaskan-Nya dan menjadikan-Nya pusat kehidupan kita.

3. Kasih Sungguh Ada

Dunia sekuler modern mengajarkan bahwa manusia hanya makhluk jasmani hasil reaksi kimiawi natural melalui proses seleksi alam. Tidak ada jiwa, roh, atau aspek-aspek spiritual semacamnya. Jadi, perasaan senang, sedih, cinta, kehendak, dan lain-lain, tidak lain hanyalah gerakan saraf dan molekul di dalam otak. Namun, bukankah teori tersebut bertentangan dengan hati nurani manusia sendiri? Jauh di dalam diri, kita tahu ada sesuatu yang disebut kasih. Ia membuat perubahan, menciptakan perbedaan, peduli pada orang lain, dan mementingkan orang lain. Tidak peduli secanggih apa pun penjelasan ilmiah bahwa cinta hanya manipulasi saraf, kenyataannya, tidak seorang pun hidup dengan apatis seolah kasih tidak berarti apa-apa. Dalam hati, kita tahu bahwa kasih bukan reaksi kimia belaka. Natal menegaskan bahwa apa yang dikatakan hati nurani kita itu benar adanya. Kasih bukan sekadar reaksi atau konsep dalam otak manusia, melainkan sudah ada sejak semula sebelum terciptanya kehidupan. Kasih itu adalah Allah. Ditambah lagi, alasan yang membuat Allah yang agung rela merendahkan Diri menjadi manusia adalah kasih. Natal merupakan bukti adanya kasih yang kekal.

4. Sukacita

Apabila kita menghayati ketiga poin di atas, yakni bahwa manusia telah beroleh kepastian tentang keselamatan kekal oleh anugerah, bahwa kita memiliki persekutuan yang karib dengan Allah, dan betapa Ia mengasihi kita, semua itu akan menjadi sumber mata air yang senantiasa menyegarkan hati kita dari dalam, tidak peduli sekering apa pun lembah kehidupan. Kesadaran terhadap arti Natal yang sesungguhnya akan menjadi sungai sukacita yang menjaga kita tetap kuat melewati segala musim kehidupan yang silih berganti.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan video di atas dan mempelajari isi materinya secara pribadi, silakan mengunduhnya melalui situs YouTube pada laman berikut ini: https://youtu.be/HCFvT0C5zxo.

Dirgahayu HUT RI ke-77

hut ri ke-77

 

BaDeNo

SABDA Live

Info Corona

Ingin mengundang tim #Ayo_PA! ? Kunjungi link ini.


Mulai PA Online sekarang!


Kegiatan #Ayo_PA!

Pelatihan #Ayo_PA! di GMIT Kupang

22-04-2017 (13.00)
GMIT Kupang

Pelatihan #Ayo_PA! di GKT Bandar Lampung

13-03-2017 (10.00)
Gereja Kristus Tritunggal Bandar Lampung

Pelatihan PA dengan Gadget (#Ayo_PA!) -- GPI Adonai, Bali

28-02-2017 (18.00)
GPI Adonai, Denpasar, Bali

Pelatihan PA Menggunakan Gadget - STTII Denpasar

28-02-2017 (13.00)
STTII, Denpasar, Bali

Blog posts

Sejujurnya, saya bukan tipe orang yang suka bepergian, apalagi kalau jarak yang harus ditempuh lumayan jauh.

Saya bersyukur diberi kesempatan lagi untuk menulis blog. Saya rindu membagikan berkat yang saya terima ketika mengikuti roadshow SABDA di GKI Ngupasan, Yogyakarta.

Ketika kami mendapat undangan dari GRII Sydney untuk memberikan seminar tentang “digital ministry“, kami menawarkan enam topik seminar ya

Tentang #Ayo_PA!

#Ayo_PA! mendorong khususnya anak-anak muda untuk mencintai Alkitab dan memiliki kebiasaan melakukan Pemahaman Alkitab (PA) dengan memanfaatkan teknologi digital semaksimal mungkin.

Selengkapnya