PA dengan Buku Renungan “Ditetapkan untuk Menghasilkan Buah”
Pada Januari 2018 ini, Pendalaman Alkitab (PA) di YLSA menggunakan bahan dari buku “Ditetapkan untuk Menghasilkan Buah” karangan Pdt. Michael Densmoor, M.A.. Buku ini adalah tafsiran yang berbentuk devosional dari Yohanes 13 -- 17. Secara ringkas, seluruh buku ini membahas apa saja yang dilakukan Yesus dalam jam-jam terakhir hidupnya. Tentunya, hal ini harus menjadi sorotan kita sebagai murid Kristus karena pesan-pesan terakhir Yesus sebelum kematian-Nya adalah hal-hal yang harus kita hayati dan lakukan agar kita dapat menghasilkan buah sebagai murid Kristus yang sejati. Setiap renungan dalam buku ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu ayat bacaan, isi renungan, dan pertanyaan refleksi pada akhir renungan. PA dengan buku karya Pdt. Michael Densmoor, M.A. akan kami laksanakan dari Januari hingga Maret 2018.
Untuk ber-PA menggunakan buku ini, seluruh peserta PA dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sebanyak 3 -- 4 orang. Kemudian, kami semua menjalani proses PA dengan urutan sebagai berikut:
- Masing-masing peserta membaca ayat bacaan dan isi renungan, lalu merenungkan pelajaran yang didapat dari kedua bagian ini.
- Masing-masing peserta membaca dan merenungkan jawaban atas pertanyaan refleksi pada akhir renungan.
- Membagikan hasil belajar dari ayat bacaan dan isi renungan, serta jawaban atas pertanyaan refleksi dengan teman-teman satu kelompok.
- Membagikan aplikasi (penerapan hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari).
- Doa penutup.
Pada bulan ini, kami semua ber-PA dengan tiga bahan renungan yang berkaitan dengan nilai-nilai kerendahan hati seorang murid Kristus. Berikut ini adalah renungan-renungan yang kami gunakan serta rangkuman hasil belajar yang kami peroleh:
1. |
Mengejar Kepentingan Bapa |
2. |
Membasuh Kaki Orang Lain |
3. | Merendahkan Diri Ayat renungan: Yakobus 4:1-10 Renungan ketiga membahas masalah kesombongan, khususnya kesombongan terhadap Allah. Sama seperti Iblis yang ingin memerintah, natur kesombongan membuat kita, sadar atau tidak, berusaha mengatur Tuhan dan cara kerja-Nya. Ketika kita merasa lebih tahu atau tidak mau tunduk, sikap hati kita cenderung mendikte tindakan-tindakan Tuhan. Seseorang yang rendah hati menyadari siapa dirinya dan siapa Allah sehingga menyerahkan segala pengaturan serta keputusan ke dalam tangan-Nya. Apakah Anda selama ini mengatur Tuhan atau tunduk kepada-Nya? |
Sebagian renungan dalam buku ini kami posting dalam Facebook #Ayo_PA! tiap Selasa -- Kamis selama Januari -- Maret 2018. Kami mengajak Anda untuk ikut mendiskusikan renungan tersebut dan bersama menggali berbagai pelajaran yang bisa didapatkan. Untuk bergabung, silakan membuka tautan berikut ini: http://www.facebook.com/ayo.ayo.pa.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan versi cetak buku ini, silakan hubungi toko-toko buku Kristen terdekat di kota Anda.