Pendalaman Alkitab: Kitab Yakobus
Pada Maret-April 2017, staf YLSA meneruskan pembelajaran kitab hikmat dengan mempelajari satu-satunya kitab hikmat yang ada di Perjanjian Baru, yaitu kitab Yakobus. Menurut sejarah, Yakobus adalah kerabat Yesus, dan seorang yang banyak membaca kitab Amsal, Pengkhotbah, Ayub, atau khotbah-khotbah Yesus di bukit pada kitab-kitab Injil. Tidak mengherankan, pengajaran-pengajarannya banyak memiliki kemiripan dengan atau dipengaruhi oleh ajaran kitab-kitab hikmat PL dan ucapan-ucapan Yesus. Sebelum memulai pembelajaran kitab Yakobus, sekali lagi kami mencoba melihat gambaran umum kitab Yakobus dengan menyimak video kitab Yakobus yang dibuat oleh tim The Bible Project berupa animasi infografis. Kemudian, kami menerapkan lima metode PA berikut ini sebagai sarana untuk membantu mempelajarinya. Berikut penjelasannya.
1. Mencari Topik/Tema Besar (Yakobus 1).
PA kitab Yakobus kami mulai dengan mempelajari Yakobus pasal 1. Kitab Yakobus pasal 1 merupakan ringkasan ajaran hikmat Yakobus yang ada pada pasal 2-5. Oleh karena itu, mencari topik/tema adalah hal yang penting pada pasal ini untuk melihat keseluruhan ajaran hikmat Yakobus. Untuk melakukannya, kami membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang dan mendiskusikan tema-tema besar pengajaran Yakobus. Kemudian, pada PA pertemuan berikutnya, kami membagikan hasil pencarian tema-tema tersebut dalam kelompok besar. Metode ini menolong peserta untuk jeli mencari sebanyak mungkin pokok-pokok ajaran dalam kitab Yakobus.
2. Metode S.A.B.D.A. (Yakobus 2-4).
Setelah selesai mempelajari pasal 1, kami berpindah ke Yakobus 2-4 dengan menggunakan metode S.A.B.D.A. yang pelatihannya sudah kami lakukan dalam banyak roadshow #Ayo_PA!. Selain menggunakan Alkitab SABDA Android untuk menyimak kitab Yakobus, kami juga memanfaatkan aplikasi Tafsiran, Kamus Alkitab, dan AlkiPEDIA untuk membantu memperdalam pengertian kami. Secara ringkas, kami melakukan PA dengan menyimak seluruh perikop dalam Yakobus 2-4. Kami mencermati dan memahami konteks ajaran, menganalisis data-data yang disebutkan, mengambil kesimpulan, menentukan aplikasi, dan berbagi pokok doa. Lalu, kami membagikan hasil belajar kami sekaligus aplikasinya dalam kelompok besar. Bagi Anda yang belum familier dengan metode S.A.B.D.A., silakan mempelajarinya dengan mengunjungi halaman ini. Anda juga bisa melakukan PA secara daring menggunakan metode S.A.B.D.A. pada situs ayo-pa.com atau melakukan PA bersama dalam komunitas #Ayo_PA!.
3. Mencari Rincian Ajaran Hikmat (Yakobus 1-5).
Metode ketiga dilakukan dengan pencarian secara random (acak) seluruh ajaran hikmat yang disampaikan oleh Yakobus 1-5. Metode ini dimudahkan dengan pola penyampaian kitab Yakobus yang berupa hikmat-hikmat pendek layaknya kitab Amsal. Kami membentuk kelompok-kelompok kecil sebanyak 3-4 orang, lalu kami mengumpulkan serta membuat daftar ajaran-ajaran hikmat yang disampaikan, kemudian membagikannya dalam kelompok besar. Metode ketiga ini kurang lebih sama dengan metode pertama, hanya saja lebih berfokus pada rincian perkataan hikmat dari Yakobus, bukan tema-tema besarnya.
4. Guided Questions (Yakobus pasal 5).
Ketika pembelajaran kitab Yakobus mencapai pasal 5, metode PA diubah dengan cara menjawab beberapa "guided questions" (pertanyaan penuntun) yang sudah disiapkan oleh pemimpin PA. Setelah kami selesai menyimak Yakobus pasal 5, pemimpin PA melontarkan beberapa pertanyaan kepada seluruh peserta. Contohnya: "Tidak ada di antara kita yang kaya, apakah perikop dalam pasal 5 ini relevan untuk kita?" Satu per satu dari seluruh peserta PA menjawab pertanyaan tersebut. Metode ini sangat praktis dan menarik karena mengajak kami merefleksikan apa kaitan pengajaran Yakobus dengan realitas hidup sehari-hari. Metode ini membutuhkan seorang pemimpin PA yang kreatif untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang bisa memancing diskusi, respons, dan ketertarikan peserta PA tanpa keluar dari konteksnya.
5. Paralelisme antara Yakobus-Matius (Yakobus seluruh pasal -- Matius 5-7).
Metode terakhir adalah metode paralelisme yang terbilang unik dan mungkin amat jarang ada yang menggunakan. Seperti yang kami sebutkan pada bagian awal, ajaran Yakobus banyak mengutip ucapan-ucapan Yesus pada khotbah di bukit. Metode paralelisme dilakukan untuk mencari kesamaan isi kitab Matius dengan isi yang ada pada kelima pasal kitab Yakobus. Pertama, kami akan membaca satu perikop pada kitab Matius, kemudian setiap peserta diminta untuk mencari dan menyebutkan paralelismenya di kitab Yakobus disertai dengan dasar/alasannya. Ada beberapa kesamaan gagasan yang sangat mencolok sehingga mudah ditemukan, tetapi ada juga paralelisme yang perlu ditemukan dengan lebih cermat. Metode paralelisme bisa dilakukan terlebih dahulu dalam kelompok kecil, lalu dibagikan dalam kelompok besar. Metode ini sangat baik untuk melatih ketelitian dan ketajaman berpikir ketika menganalisa isi satu kitab dengan kitab Alkitab yang lain. Namun, patut diperhatikan bahwa metode paralelisme belum tentu dapat diaplikasikan untuk kitab-kitab lain. Seorang pemimpin PA perlu mengetahui lebih dulu korelasi antara satu kitab dengan kitab lainnya.
PA kitab Yakobus di atas kami selesaikan dalam sekitar 10 pertemuan. Kami bersyukur pengalaman ber-PA kitab Yakobus menolong kami mengaplikasikan banyak metode sehingga membantu kami menggali lebih banyak pelajaran. Silakan terapkan sebagian atau seluruh metode yang sudah kami terapkan bersama di YLSA untuk mendalami kitab Yakobus. Silakan dimodifikasi sesuai kebutuhan Anda. Kiranya hasilnya akan menolong kita semua untuk semakin mendalami dan mengasihi firman-Nya. Selamat ber-PA.
Seluruh catatan PA Yakobus ini dapat Anda akses dalam halaman ini.